MENGENAL BUNGKAK NYUH GADING SEBAGAI SARANA UPAKARA
Kegiatan ritual keagamaan hindu di bali tidak bisa dilepaskan dari sarana yang melengkapinya, salah satunta adalah bungkak nyuh terutamanya bungkak nyuh gading. Hal ini menjadi pertanyaan kenapa, Ternyata dari beberapa sumber menyebutkan bahwa bungkak nyuh gading mengandung filosofi yang cukup mendalam dalam kaitannya dengan upacara keagamaan. Filosofi yang terkandung didalamnya seperti :
1. Bungkak nyuh gading sebaga simbul kekuatan toya (air) sukla.
2. Bungkak nyuh gading sebagai simbul kekuatan tirtha mahamerta (Tirta Siwa)
3. Bungkak nyuh gading sebagai simbul untuk nyomya kekuatan sad ripu atau sifat keraksasan
4. Bungkak nyuh gading sebagai kekuatan atau niasa dari Batara wisnu.
Dengan demikian bungkak nyuh gading menandakan bahwa simbul kesucian dari para dewa. Dimana penggunaan bungkak nyuh gading pada setiap kegiatan upacara seperti:
1. Pada banten prayascita, pada banten mulang dasar bangunan suci.
2. Pada upacara pitra yadnya, seperti pada adegan dan diyus kamaligi.
3. Pada upacara ptra yadnya, Banten prayascita
4. Dan pada upacara upacara manusa yadnya.
Bungkak nyuh gading dipakai sarana melukat sebab seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa bungkak nyuh gadingdipercaya sebagai lambang atau kekuatan ida batara wisnu, bahkan diyakini sebagai kekuatan maha merta.
Dalam beberapa kegiatan upacara beberapa kelapa juga dipakai sebagai sarana upacara seperti :
1. Nyuh gading yang berwarna kuning kemerahan sebagai simbul Sanghyang Maha Dewa, letaknya dibagian barat dari rangkaian kelapa kelapa tersebut, sebagai sarana memohon tirta mahamerta.
2. Nyuh bulan berwarna putih kekuningan sebagai simbul Sanghyang Iswara letaknya di timur, sebagai sarana memohon tirta sanjiwani.
3. Nyuh gadang atau kelapa hijau sebagai simbul Sanghyang Wisnu, letaknya di utara sebagai sarana memohon tirta kamandalu.
4. Nyuh udang berwarna merah sebagai simbul Sanghyang Brahma, letaknya diselatan sebagai sara memohon tirta pawitra.
5. Sedangkan nyuh sudamala sebagai simbul Dewa Siwa, letaknya di tengah sebagai sarana memohon tirta Mahamerta
Kegiatan ritual keagamaan hindu di bali tidak bisa dilepaskan dari sarana yang melengkapinya, salah satunta adalah bungkak nyuh terutamanya bungkak nyuh gading. Hal ini menjadi pertanyaan kenapa, Ternyata dari beberapa sumber menyebutkan bahwa bungkak nyuh gading mengandung filosofi yang cukup mendalam dalam kaitannya dengan upacara keagamaan. Filosofi yang terkandung didalamnya seperti :
1. Bungkak nyuh gading sebaga simbul kekuatan toya (air) sukla.
2. Bungkak nyuh gading sebagai simbul kekuatan tirtha mahamerta (Tirta Siwa)
3. Bungkak nyuh gading sebagai simbul untuk nyomya kekuatan sad ripu atau sifat keraksasan
4. Bungkak nyuh gading sebagai kekuatan atau niasa dari Batara wisnu.
Dengan demikian bungkak nyuh gading menandakan bahwa simbul kesucian dari para dewa. Dimana penggunaan bungkak nyuh gading pada setiap kegiatan upacara seperti:
1. Pada banten prayascita, pada banten mulang dasar bangunan suci.
2. Pada upacara pitra yadnya, seperti pada adegan dan diyus kamaligi.
3. Pada upacara ptra yadnya, Banten prayascita
4. Dan pada upacara upacara manusa yadnya.
Bungkak nyuh gading dipakai sarana melukat sebab seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa bungkak nyuh gadingdipercaya sebagai lambang atau kekuatan ida batara wisnu, bahkan diyakini sebagai kekuatan maha merta.
Dalam beberapa kegiatan upacara beberapa kelapa juga dipakai sebagai sarana upacara seperti :
1. Nyuh gading yang berwarna kuning kemerahan sebagai simbul Sanghyang Maha Dewa, letaknya dibagian barat dari rangkaian kelapa kelapa tersebut, sebagai sarana memohon tirta mahamerta.
2. Nyuh bulan berwarna putih kekuningan sebagai simbul Sanghyang Iswara letaknya di timur, sebagai sarana memohon tirta sanjiwani.
3. Nyuh gadang atau kelapa hijau sebagai simbul Sanghyang Wisnu, letaknya di utara sebagai sarana memohon tirta kamandalu.
4. Nyuh udang berwarna merah sebagai simbul Sanghyang Brahma, letaknya diselatan sebagai sara memohon tirta pawitra.
5. Sedangkan nyuh sudamala sebagai simbul Dewa Siwa, letaknya di tengah sebagai sarana memohon tirta Mahamerta
Komentar
Posting Komentar