Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

PELINGGIH MERU

MERU Menurut mitologinya, Meru sebenarnya merupakan nama sebuah gunung di Swargaloka. Salah satu puncaknya disebut Kailasa, yang merupakan tempat bersemayamnya Bhatara Siwa. Gunung tersebut lalu diturunkan ke dunia menjadi Gunung Himalaya di India, Gunung Mahameru di Jawa, dan Gunung Agung di Bali. Untuk keperluan pemujaan, gunung suci tersebut lalu dibuatkan replika dalam berbagai bentuk. Seperti meru. Meru  merupakan bangunan suci yang sangat indah yang dibangun berdasarkan kepada keakuratan proporsi, logika teknik konstruksi dan keindahan ragam hias, yang berpegang teguh kepada kearifan local Arsitektur Tradisional Bali (Hasta Kosala Kosali, Hasta Bumi, Lontar Andha buana, Lontar Janantaka). Meru merupakan salah satu bangunan suci bagi umat Hindu di Bali, yang sangat agung, megah dan monumental, sarat dengan makna simbolis dan kekuatan religious terkandung di dalamnya. Meru dijumpai pada pura-pura besar di Bali dengan ciri khas, atapnya yang bertumpang tinggi. Disampi

MENENGOK SISTIM PERIBADATAN ORANG TENGGER

Tentang Upacara-upacara dan Peribadatan Tentang Keagamaan orang Tengger dipaparkan secara detail dalam serat Centhini, dalam Serat itu didiceritakanagaimana adat dan tata cara beragama masyarakat Tengger dan Dewa-dewa mereka, seperti Dewa Brahma, Wisnu, Indra, Bayu, Sambo, dan juga kepercayaan terhadap Kala. Orang-orang Tengger beribadah dan menjalankan adat istiadat mereka dengan menghayati sesanti Titi Luri, yaitu mengikuti jejak leluhur, meneruskan kepercayaan dan budaya nenek moyang mereka. Tetap terpelihara selama berabad-abad dalam naskah lontar yang hanya dibaca oleh para pendeta, tata cara peribadatan tersebut memberikan cakrawala yang sangat penting mengenai tradisi keimanan mereka. Meskipun dalam keseharian disebut dukun–yang kini kata itu lebih banyak dimaknai negatif– dahulu istilah  ini dipakai hampir di seluruh Jawa untuk ahli adat yang memiliki pengetahuan khusus, dalam doa yang sangat tua dan sangat rahasia, para pendeta Tengger ini juga disebut resi p

LEAK

LEAK Berdasarkan arti katanya Leak berasal dari kata : LE : artinya luih YE : Hyang atau Tuhan Yang Maha Esa KA : Bermakna kanda atau hurup kelima yang juga diartikan mata angin. Jika digabungkan katanya maka mengandung makna pikiran yang baik menuju tuhan atau juga bisa diartikan rahmat tuhan. Kita bisa mencapai kesempurnaan lahir batin. Jadi Leak adalah ilmu yang baik walaupun dalam kenyataan prakteknya dilapangan kadang mengalami perubahan, dimana ilmu ini bisa bersifat buruk bahkan cenderung destruktif. Karena hal ini dipengaruhi oleh siapa yang mempelajarinya dan apa motifasi yang melatarbelakangi mereka mempelajarinya.  Leak memiliki tiga tingkatan : 1.       Desti : Yang lumrah dikenal dengan ilmu pangiwa, yang biasanya digunakan untuk menyakiti orang. 2.       Teluh : Menyebabkan banyak orang terkejut akhirnya terjatuh sakit. Ilmu ini lebih hebat dari desti yang biasanya berbentuk seperti celuluk, atau rangda yang berbentuk pengiwa. 3.       Tra

TATA LUNGGUH PEMANGKU RITATKALA NGEMARGIANG UPACARA MANUSA YADNYA MAPAG/TIGA BULANAN DAN OTONAN

TATA LUNGGUH PEMANGKU RITATKALA NGEMARGIANG UPACARA MANUSA YADNYA MAPAG/TIGA BULANAN DAN OTONAN AGEM AGEMAN KEPEMANGKUAN  BAGIAN I PEMBERSIHAN DIRI 1. DUDUK MENGHADAP UPACARA Om Padma Sana Ya Namah Om Prasada Stiti Sarira Siwa Suci  Nirmala ya Namah OM I BA SA TA A  YA  NA  MA  SI  WA  MAM UM AM OM SA  BA  TA  A  I  NA  MA  SI WA  YA  AM  UM  MAM  Namah Om Am Pradana Purusa Sang Yogaya Windu Dewaya, Boktra Jagat Nataya, Dewa-Dewi Sang Yogaya, Parama Siwa Ya Namah.  2. Membersihkan Kedua Tangan KANAN             : Om sudamam swaha KIRI                  : Om ati sudamam swaha 3. Pranayama (Tangan Amusti Ring Ulu Hati) Ring Hati         : Om Ang Brahma ya namah Ring Ampru                 : Om Ung Wisnu ya Namah Ring Papusuh  : Om Mang Iswara ya namah 4. Tangan arung. Ong sri  guru jagat paro byo yenamah swaha 5. Tangan Nungkayak Ong tirta sawitra rakta nila warna amerta suda nirmala ya namah swaha. 5. Puspa Ong puspa danta ye namah swaha