KENAPA API BERSIFAT SARWA BAKSA
Dalam salah satu episoda cerita adi parwa, dilukiskan secara mitologis mengapa api itu dapat menjadi berbagai lambang atau dapat dikatakan memakan segalanya seperti membakar mayat dan mensucikan roh orang yang meninggal. Dalam cerita adi parwa diceritankan bahwa ada seorang resi bernama rsi duloma yang telah memiliki seorang istri. Istri sang rsi ini terus di intai, dirayu oleh seorang raksasa yang bernama raksasa duloma. Pada suatu hari rsi duloma sedang mandi yang tidak jauh dari pesramannya. Kesempatan ini dipergunakan sebaik baiknya oleh seorang raksasa duloma, dimana raksasa itu merayu istri sang pertapa dengan menyatakan bahwa suaminya yang sebenarnya adalah bukan rsi duloma tapi dirinya sendiri raksasa duloma. Namun terjadi perdebatan antara raksasa duloma dengan istri sang rsi. Dalam perdebatan tersebut datanglah agni. Sang raksasa meminta kesaksian agni untuk menjelaskan bahwa memang benarlah suami yang sebenarnya adalah raksasa tersebut. Pada saat itulah datang rsi duloma dari permandiannya. Karena didapat agni memberikat kesaksian palsu maka iapun dikutuk oleh sang rsi untuk memakan segalanya termasuk mayat. Semenjak saat itulah agni menjadi sarwa baksa atau memakan segalanya sampai pada hal yang paling kotor sekalipun.
Dari cerita diatas menunjukkan bahwa api sebagai salah satu dari sumber alam yang memiliki dua aspek sebagai hukum rwa bineda. Aspek positif dimana api menjadi sahabat yang utama dari manusia dan mahluk hidup yang lainnya. Tidak ada kehidupan didunia ini dapat berlangsung tanpa kehadiran api dan panas untuk menemani hidup manusia dan mahluk hidup laiinya. Akan tetapi jika salah dalam penggunaanya maka api akan mendatangkan mala petaka, dengan dapat menghancurkan segalanya termasuk harta benda.
Karena api memiliki sifat yang sarwa baksa inilah dalam upacara agama hindu api digunakan sebagai lambang pengusir atau pembasmi segala kotoran atau pengusir roh jahat yang mungkin mengganggu. Seperti misalnya :
1. Dalam bentuk api takep, yang biasany digunakan untuk mengiringi sesajen seperti segehan.
2. Api prakpak atau obor dari daun kelapa kering, ini biasanya untuk uoacara buta ysdnya
3. Api tetimpug juga dalam upacara buta yadnyandengan fungsi mengusir buta kala, dan juga digunakan pada saatnupacara perkawinan.
4. Api tabunan, digunakan pada saat ada orang kecelakaan dan darahnya sampai mengotori tanah
5. Dalam upacara ngaben
6. Dalam upacara manusa yadnya yaitu lepas aon
7. Api sebagai saksi upacara
Dalam salah satu episoda cerita adi parwa, dilukiskan secara mitologis mengapa api itu dapat menjadi berbagai lambang atau dapat dikatakan memakan segalanya seperti membakar mayat dan mensucikan roh orang yang meninggal. Dalam cerita adi parwa diceritankan bahwa ada seorang resi bernama rsi duloma yang telah memiliki seorang istri. Istri sang rsi ini terus di intai, dirayu oleh seorang raksasa yang bernama raksasa duloma. Pada suatu hari rsi duloma sedang mandi yang tidak jauh dari pesramannya. Kesempatan ini dipergunakan sebaik baiknya oleh seorang raksasa duloma, dimana raksasa itu merayu istri sang pertapa dengan menyatakan bahwa suaminya yang sebenarnya adalah bukan rsi duloma tapi dirinya sendiri raksasa duloma. Namun terjadi perdebatan antara raksasa duloma dengan istri sang rsi. Dalam perdebatan tersebut datanglah agni. Sang raksasa meminta kesaksian agni untuk menjelaskan bahwa memang benarlah suami yang sebenarnya adalah raksasa tersebut. Pada saat itulah datang rsi duloma dari permandiannya. Karena didapat agni memberikat kesaksian palsu maka iapun dikutuk oleh sang rsi untuk memakan segalanya termasuk mayat. Semenjak saat itulah agni menjadi sarwa baksa atau memakan segalanya sampai pada hal yang paling kotor sekalipun.
Dari cerita diatas menunjukkan bahwa api sebagai salah satu dari sumber alam yang memiliki dua aspek sebagai hukum rwa bineda. Aspek positif dimana api menjadi sahabat yang utama dari manusia dan mahluk hidup yang lainnya. Tidak ada kehidupan didunia ini dapat berlangsung tanpa kehadiran api dan panas untuk menemani hidup manusia dan mahluk hidup laiinya. Akan tetapi jika salah dalam penggunaanya maka api akan mendatangkan mala petaka, dengan dapat menghancurkan segalanya termasuk harta benda.
Karena api memiliki sifat yang sarwa baksa inilah dalam upacara agama hindu api digunakan sebagai lambang pengusir atau pembasmi segala kotoran atau pengusir roh jahat yang mungkin mengganggu. Seperti misalnya :
1. Dalam bentuk api takep, yang biasany digunakan untuk mengiringi sesajen seperti segehan.
2. Api prakpak atau obor dari daun kelapa kering, ini biasanya untuk uoacara buta ysdnya
3. Api tetimpug juga dalam upacara buta yadnyandengan fungsi mengusir buta kala, dan juga digunakan pada saatnupacara perkawinan.
4. Api tabunan, digunakan pada saat ada orang kecelakaan dan darahnya sampai mengotori tanah
5. Dalam upacara ngaben
6. Dalam upacara manusa yadnya yaitu lepas aon
7. Api sebagai saksi upacara
Komentar
Posting Komentar